MAKIN BANYAK TEMEN = MAKIN SEHAT

"MAKIN BANYAK TEMEN = MAKIN SEHAT"

mungkin ada yang dahinya berkerut karena mungkin ga percaya ato mikirin apa korelasinya dari banyak temen sama kesehatan kita...

hmm, pada mau tau jawabannya ni..?  Mau tau banget atoo mau tau ajaa ? hahahahaha :D

Cekidot ni gan :D


"Teman atau sahabat adalah orang-orang yang selalu bersedia mendukung dan menemani Anda, tak peduli siapapun Anda. Tak heran jika ada ungkapan yang menyatakan bahwa identitas diri Anda ditentukan dari dengan siapa saja Anda berteman. Namun sebuah studi mengemukakan bahwa teman juga menunjukkan seberapa sehat kondisi Anda.

"Makanan yang Anda makan tidak menunjukkan siapa diri Anda tapi dengan siapa Anda makan," ujar peneliti studi ini dari Scientific American, Christie Nicholson.

Secara umum studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE ini menemukan bahwa remaja yang obesitas lebih cenderung kehilangan berat badan jika sering berkumpul dengan teman-teman yang kurus, sebaliknya berat badannya akan bertambah jika berkumpul dengan teman-teman yang obesitas. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara jaringan sosial dengan lingkar pinggang Anda.

Namun hal itu bukanlah satu-satunya alasan yang menunjukkan bahwa teman bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Simak juga kelima alasan lainnya seperti dikutip dari huffingtonpost, Senin (23/7/2012) berikut ini.



1. Teman Mendorong Anda untuk Terus Bergerak
Menurut sebuah studi pada tahun 2012, sesuatu yang biasanya hanya Anda dapatkan dari ibu Anda yaitu omelan ternyata juga bisa mempan bagi Anda jika hal itu datang dari teman-teman Anda yang mendorong Anda untuk lebih banyak bergerak. Faktanya, responden dalam survei ini mengaku memerlukan dan menghargai omelan dari teman-temannya.

Berolahraga dengan teman juga memberikan manfaat tambahan agar Anda terus menjaga komitmen terhadap rencana atau jadwal olahraga Anda.

2. Teman Membuat Anda Merasa Rileks
Ada benarnya juga ungkapan yang menyatakan bahwa teman adalah 'bahu untuk bersandar'. Dalam menghadapi tekanan yang luar biasa, berbicara pada teman benar-benar mampu membantu Anda melewati masa-masa sulit.

Dalam sebuah studi pada tahun 2011 juga ditemukan bahwa persahabatan diantara para pelajar membantu mengurangi sejumlah tekanan akibat di-bully atau dikeluarkan dari sekolah.

Secara khusus, manfaat ini terlihat menonjol pada wanita. Peneliti menemukan bahwa saat tertekan, wanita melepaskan hormon oksitosin yang mendorong perilaku 'lembut dan bersahabat'. Hormon ini mendorong wanita untuk cenderung berbicara dengan teman-temannya ketika tertekan dan obrolan itu pun memicu pelepasan lebih banyak oksitosin yang dapat memberikan efek menenangkan.

3. Teman Membantu Anda Hidup Lebih Lama
Sejumlah penelitian menemukan kaitan antara ikatan sosial yang kuat dengan masa hidup yang lebih panjang.

Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki teman lebih banyak kecenderungannya untuk meninggal selama studi 10 tahun tersebut 22 persen lebih kecil dibandingkan rekan-rekannya yang temannya lebih sedikit.

Ditambah lagi dengan analisis terbaru terhadap 148 studi yang mengemukakan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan yang kuat dengan orang lain memiliki kemungkinan bertahan hidup 50 persen lebih besar.

4. Teman Tingkatkan Angka Harapan Hidup Penderita Kanker
Selain membantu Anda hidup lebih lama, ikatan sosial juga telah dikaitkan secara signifikan mampu mengatasi kanker.

Sebuah studi kecil pada tahun 2005 yang mengamati 61 wanita penderita kanker ovarium lanjutan menemukan bahwa kadar interleukin 6, penanda protein untuk bentuk penyakit yang lebih agresif pada sejumlah wanita yang ikatan sosialnya paling lemah tampak meningkat.

Studi sebelumnya yang diikuti 86 wanita dengan kanker payudara metastatis selama setahun juga memberikan kesimpulan bahwa partisipan yang berpartisipasi dalam kelompok pendukung penderita kanker hidup dua kali lebih lama.


5. Teman Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Mungkin karena kekuatan relaksasi yang dimilikinya, memiliki teman juga baik bagi jantung. Sebuah analisis terhadap teori dukungan sosial pada tahun 2005 menemukan bahwa ikatan sosial yang lemah dapat menggandakan risiko penyakit jantung.

Bahkan kaitan antara dukungan sosial dan jantung yang sehat makin kuat bagi pria yang memiliki ikatan sosial yang sangat spesial dan resmi. Pria yang sudah menikah tampaknya memiliki dorongan khusus terhadap kesehatan jantungnya."
 sumber detikHealth

NB: masi seteres? klo iya berarti jiwa anda terganggu alias gak normal hahahahaha :))))

0 comments: